Kamu, manis.
Candu yang tak dapat ku tepis.
Membuat si hati meringis — tak menangis.
Kamu, kecoklatan.
Tampan rupawan.
Membuat decak keguman.
Kamu, yang tak dapat ku tolak.
Yang mampu membuat gelak.
Kamu, kolak?
Menyukaimu? Kolak pun.
Itu aku.
Untuk kamu, kolak(nya aku), dalam @DuetPuisi.
puisi kurma ada gak y.. *terbiasa takjil dg kurma*
#blogwalking, salam kenal dari kota ‘hero’.. 🙂
Salam kenal juga mas! ^^
Wah, puisi kurmanya aku tunggu dari mas aja, deh. Gimana? Huehehe. Happy reading! Happy blogging!
permintaan diterima, masih hangat.. coba cek.. 🙂
http://petapemikiran.wordpress.com/2013/07/20/kurma/