Cerita November

on

Biasanya, memasuki awal November aku seantusias itu. Bertekad untuk bahagia sepanjang bulan tanpa tetapi. Mengabaikan segala rasa selain suka. Sebab di penutup bulan ini, adalah hari yang benar-benar ku tunggu — hari lahirku.

Tahun ini, sedikit berbeda. Memang sejak bulan sebelumnya aku dirudung awan mendung. Bawaanku kelabu sepanjang waktu. Enggan melakukan ini dan itu. Dan benar saja, pekan pembuka November kali ini adalah kegonjang-ganjingan dunia. Setidaknya memang duniaku. Menyangkut sebuah keputusan yang entah bagaimana ke depan. Sisa-sisa harapan masih ku gantungkan. Tapi entah bagaimana takdir Tuhan. Manusia kan selalu hanya berharap dan berupaya, manusia hanya bisa berencana, sisanya biarkan Tuhan yang menentukan. Karena bagaima pun, Tuhan lah yang Maha Mengetahui apa yang paling baik untuk hamba-Nya.

Aku mengecap bahwa tahun ini, November begitu jenaka. Pandai memainkan hati seseorang yang telah berjanji akan bersuka cita. Aku tidak bisa fokus, tidak bisa berpikir jernih, hanya melakukan apa yang bisa ku lakukan. Aku sudah sepasrah itu. Dalam hati, mungkin memang beginilah November tahun ini harus ku jalani. Tapi, ketika memang sudah berserah, kadang hal tak terduga datang serupa petik jari dan, “voila!”

Karena beruntungnya aku, di detik terakhir penutupan November, janji yang ku kira tak bisa ku tepati masih dapat ku kejar dan ku dapati. Aku dijemput bahagiaku. Sepertinya Tuhan kasihan, melihat hambanya begitu nelangsa.

Aku disadarkan bahwa banyak sekali kasih sayang dan cinta yang dilimpahkan Ia. Aku saja yang terlalu menutup mata dan lupa. Fokus hanya kepada sedih yang seumpama titik di tengah begitu besar kanvas bahagia di hamparku. Aku sungguh bersyukur. Aku haru.

Terima kasih,

untuk segala cinta yang buncah tak kira-kira. Aku bisa dengan tenang memulai kebaharuan. Sebab aku sebenar-benar-benarnya merasa suka. Aku bahagia. Aku bahagia. Aku bahagia.

P.s.

Segala suka yang ku maksud tertuang pada tautan ini. Sekali lagi, terima kasih! Terima kasih, November.

Salam,

-ADZ.

Leave a comment