Kapan Kau Kembali?

Kepada Deddy Ramadhani, yang mengajarkan cinta tuk selalu menari.

Ada yang ingin aku katakan, tentang rindu yang mendera-dera tak karuan. Ada yang ingin aku katakan, tentang jarak yang membentang merentan.

Satu; kapan kau kembali?
Menjaga cinta yang tumbuh membesar? Yang menangis setiap hari, menanyakan kapan kau pulang? Kesini.
                                                              
Satu; kapan kau kembali?
Bersama kami yang menanti temu menyapa pijak di bumi. Tuk menyusul cinta yang sedari lama menari sendiri.
                                       
Berpuluh-puluh dinding membuat  ragamu tak terlihat dalam visual mata milikku. Diam aku tertunduk, membisu mengupaya senyum agar cinta tak tahu. Aku takut ia haru membiru, menghawatirkan adiknya, temu, tak kan lahir tanpa kamu, tanpa hadirmu.

Sayang, hadirku sekadar nadi bagi cinta pun temu, dan kamulah denyut; untuk hidup yang nanti dan nanti, bagi mereka — asal kau tahu.

Sayang, segeralah kembali. Bersama genggam mentari, agar hari tak segera diakhiri.

Dariku,
-ADZ

Leave a comment