Selamat Datang Kembali, Diri

Benar-benar rindu menulis, ya. Rindu baca, pun rindu blog walking. Anggaplah satu sampai dua tahun belakangan adalah masa-masa paling enggak produktif sedunia. Alasannya karena terlalu bergelut dengan realita, sampai lupa dengan dunia imaji penuh suka-cita ini.

Padahal sebelum terlalu gegulingan sama kefanaan dunia, baca, nulis, dan ngeblog bener-bener jadi suatu tempat pelarian selama ini. Hal-hal itu bagian dari kecintaan. Tapi setelah realita bener-bener dirasa terlalu nyata, lama-lama hobi mengkhayal dan bergemul dengan kata-kata jadi hilang sudah. Ketika ada waktu senggang, aku lebih milih gegoleran dan bengong daripada baca atau nulis. Sedih sendiri, tapi nda berbuat apa-apa. Kalau dulunya aku tanpa sadar bisa nulis 3-4 tulisan per minggu dan ngelahap berbuku-buku bacaan, belakangan hal itu enggak kejadian. Dalam kurun waktu satu bulan, aku cuma mampu nulis 4-6 tulisan non-fiksi dan ngehabisin 2-3 buku non fiksi. Itupun karena tuntutan perkuliahan alias tugas. Duh, Gusti nu Agung, berasa sedih banget-bangetan ini tuh.

Nah, berhubung dunia perkuliahan sudah selesai tuntas tas tas, mungkin ini saat yang tepat (walaupun sebenernya terlambat juga sih) buat aku balik lagi ke sini kali ya. Gimana atuh, rindu ini sudah tak mampu dibelenggu. Daripada makin hilang daya khayal sama ngarangnya, lebih baik memperbaiki dan mulai lagi. Iya nda? Semoga aja setelah ini aku konsisten ngerawat blog ini. Semoga pun, aku nda ilang-ilangan sama mood-mood-an lagi buat ngisinya.

Ah, dan juga, aku mau memperbanyak nulis pengalaman selama ngebolang. Enggak melulu pepuisian, kode-kodean, dan perasaan. Ngerasa sayang kalau selama ini perjalanan kurang diabadikan dalam tulisan, dan sayang juga foto cuma dipamerin via Instagram. Wahahaha, ampun atuh, ini ketauan banget ya anaknya mau pamer. Ya intinya, selamat datang kembali, diri! Semoga tak hilang-hilangan lagi. 🙂